dakwatuna.com - Jakarta. Dalam rangka menyambut
Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke 15, Fraksi PKS DPR RI menggelar
serial Dialog Peradaban dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan
internasional. Menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI Hidayat Nur Wahid acara
ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya PKS untuk terus mendukung
proses transisi Demokrasi di Indonesia. Demikian disampaikan Hidayat di
Jakarta dalam Konferensi Pers Serial Dialog Peradaban di Ruang Pleno
FPKS, Kamis (11/4).
Serial Dialog Pertama akan dilaksanakan besok,
Kamis malam, (11/4) di Hotel Bidakara dengan menghadirkan Prof Dr. Ing
BJ Habibie sebagai pembicara utama. Menurut Hidayat, Habibie adalah
tokoh bangsa yang menyelamatkan transisi Demokrasi di Indonesia, justru
dalam situasinya yang paling kritis. “Ketika menggantikan Soeharto dulu,
banyak yang menduga Indonesia akan hancur. Tetapi, justru Habibie mampu
membawa Indonesia masuk dalam era Demokrasi yang sukses dengan tetap
menjadi bangsa yang utuh,” katanya.
“Pak Habibie adalah Tokoh
Demokrasi yang menyelematkan Indonesia dari perpercahan, kehancuran, dan
beragam prediksi lain tentang jatuhnya Indonesia. Karena itu, PKS
merasa perlu untuk banyak belajar kepada beliau dan memberikan
penghargaan setinggi-tingginya atas apa yang beliau lakukan terhadap
bangsa ini,” tegas Hidayat.
Untuk Serial Dialog selanjutnya, kata
Hidayat, akan menghadirkan tokoh-tokoh Demokrasi internasional
diantaranya mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Mantan Presiden
Brazil Lula da Silva, serta Menteri Luar Negeri Turki yang juga
merupakan tokoh AK Party Ahmet Davutoglu. “Visi PKS tidak hanya
perbaikan di level nasional, tapi juga di level internasional. Karena
itu, kita perlu belajar pada tokoh-tokoh demokrasi internasional dan
membagi pengalamannya untuk Indonesia,” kata Hidayat.
Menurut
Hidayat, perjalanan 15 tahun PKS menjadi pembelajaran bagi seluruh kader
PKS dalam upaya untuk terus meniti dalam demokrasi. “Kami berpolitik
dan berdemokrasi juga untuk mencerahkan. Tidak hanya di level nasional
tapi juga level internasional,” jelasnya
Hidayat menambahkan, PKS
berterima kasih atas kepercayaan publik terkait posisi PKS yang terus
naik dari awal sampai saat ini. Selain itu, PKS juga terus mengenalkan
budaya politik yang positif kepada masyarakat, diantaranya upaya untuk
terus menolak adanya politik dinasti, menolak korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta mengenalkan budaya politik lainnya.
“Karena itu,
PKS terus memperjuangkan isu-isu penting dan mengenalkan budaya politik
baru di Indonesia. Kami konsisten untuk terus mengutamakan kader yang
siap untuk tampil sebagai pejabat publik. Kami juga menolak politik
dinasti dan segala bentuk kesalahan kita di masa lalu. Kami adalah
energi baru di era demokrasi,” tegasnya. (ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar